Menu

Minggu, 12 Mei 2019

BAB 5


BAB 5

Surah Al – Ma’un
       بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ  
1.      اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
2.      فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
3.      وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
4.      فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
5.      الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
6.      الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
7.      وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
Terjemah surat Al – Maa’un :
1.       Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2.       Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ?
3.       Itulah orang yang menghardik anak yatim.
4.       Dan tidak menganjurkan member makan orang miskin.
5.       Maka kecelakaanlah bagi orang – orang yang sholat.
6.       (yaitu) orang – orang yang lalai dalam shalatnya.
7.       Orang – orang yang berbuat riya’.
8.       Dan enggan menolong dengan barang berguna.

Kandungan surat Al – Maa’un :
Surah al – maa’un terdiri dari tujuh ayat. Surat al – maa’un termasuk surat makkiyah karena turun sebelum nabi hijrah ke madinah. Surat al – maa’un turun sesudah surat at – takatsur. Nama al – maa’un diambil dari ayayt ke tujuh. Al – maa’un artinya barang – barang yang berguna. Al – maa’un adalah surat ke 105. Al – maa’un menjelaskan tanda – tanda orang yang mendustakan agama.
Dalam surat al – maaun ayat pertama Alla swt menanyakan kepada Rasulullah sekaligus kepada kaum muslimin tentang orang yang mengaku beragama tapi sebenarnya ia mendustakan agamnya sendiri. Yang dimaksud dengan mendustakan agama ialah tidak mempercayai adanya perhitungan amal dan balasannya di akherat kelak. Pernyataan ini adalah hal yang sangat menarik perhatian kita bahwa dibalik kehidupan orang yang terselubung dalam hatinya. Kebohongan dibalik keimanan itlah yang disebut perbuatan nifak dan orangnya disebut munafik.
Diantara karakter atau cirri khas mereka alah tidak suka memperhatikan nasib anak yatim. Tidak mau menyayngi mereka, tidak mau menolongnya, bahkan menghardik, membentak dan menganiaya. Tindakan yang tidak aik tersebut akan menanamkan kebencian dalam hati mereka terhadap agama islam. Dan mereka akan ,elarikan diri kepada agama lain yang dianggap sebagai dewa penyelamat dirinya.
Tanda – tanda mereka ialah tidak suka memperhatikan nasib fakir miskin. Apalagi menolongnya dengan hartanya, demi terlepasnya dan bebasnya dari jeratan hidup kelaparan dan edihnya kemiskinan yang dapat membawa mereka ke jurang kekufuran.
Sikap mereka tercela yaitu mereka selalu melalaikan salatnya, baik dengan mengakhirkan shalat sehingga keluar dari waktunya, gegabah terhadap rukkunnya dan hatinya dipenuhi dengan lamunan. Dia lupa sedang beribadah dan bermunajah kepada Allah. Tampaknya dia bertakbir, rukuk dan sujud kepada tuhannya. Namun hakikatnyya membohongi Allah dan orang – orang mukmin semua.
Didalam ayat ini Allah menjelaskan keadaan ibadah mereka yang diliputi oleh sifatnya. Mereka memperlihatkan amaliyah kepada rang lain dengan tujuan agar mendapatkan pujian dan sanjungan. Mereka akan rajin dan giat beribadah apabila dilihat orang. Tetapi sebaliknya akan bermalas malasan bila tidak ada orang atau tidak mendapat pujian. Kepalsuan yang tersembunyi dihati mereka itulah yang membuatnya berperilaku Sepi Ing Gawe Rame Ing Pamrih.
Perangai yang jelek sebagai cirri khusus pendusta agama adalah amar ma’ruf nahi munkar yaitu mengajak dan melakukan yang dilarang oleh syariat yang melarang yang baik yang diridhai Allah. Pada ayat terakhir ini diabadikan oleh Al-Quran sikap mereka yang enggan member pertolongan kepada orang lain. Walaupun hanya dengan perabt rumah tangga yang kurang bernilai tetapi berguna bagi mereka. Sikap egoism ini mengakar pada diri mereka karena sburnya sifat bathil atau kikir yang melekat pada hati mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar